top of page
Writer's pictureFagetti

6 Bangunan Menakjubkan yang Terbuat dari Batu Travertine

Updated: Aug 23, 2021

Batu travertine dengan ciri khas berupa permukaan yang berlubang dapat menjadi material bangunan yang mengagumkan. Buktinya bisa dilihat pada bangunan-bangunan lawas di dunia yang menggunakan travertine. Arsitektur kuno tersebut hingga kini masih terlihat indah dan megah.


Berikut ini ulasan enam bangunan terkenal di dunia yang terbuat dari batu travertine:


Hierapolis, Pamukkale


Hierapolis merupakan sebuah kota tua di Turki yang berada di kawasan Pamukkale. Ilmuwan percaya kalau kota ini dibangun pada abad 4 SM. Pamukkale sendiri merupakan sebuah kawasan yang dikelilingi oleh sumber mata air panas dan bebatuan travertine. Di Hierapolis, banyak bangunan-bangunan yang dibuat menggunakan travertine. Meski modern ini Anda hanya bisa melihat reruntuhannya saja. Ya, sebagian besar bangunan bersejarah hancur akibat gempa besar yang melanda.


Kota Hierapolis tidak pernah dipugar kembali karena sebelum gempa terjadi, warganya sudah mengungsi akibat perang. Hierapolis pertama kali ditemukan kembali oleh arkeolog asal Jerman, Carl Humann pada tahun 1887.


Kini Hierapolis dibuka sebagai tempat wisata bersejarah dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Anda bisa menyaksikan kemegahan sisa-sisa bangunan yang terbuat dari travertine. Arsitekturnya juga sangat menarik. Beberapa bangunan tersebut adalah amfiteater Roma, Kuol Apollo, Selcuklu Fort, dan City Walls.


Basilique du Sacre Coeur, Paris

Basilique du Sacre Coeur atau Basilika Hati Suci berada di Paris. Tepatnya di puncak Montmartre, titik tertinggi kota Paris. Basilika ini merupakan gereja Katolik yang dibangun pada tahun 1875 dan rampung pada 1914. Ukuran panjangnya 85 meter dengan lebar 35 meter dan tinggi 83 meter.


Basilika Hati Suci didesain oleh Paul Abadie. Arsitekturnya memiliki ciri khas seperti basilika pada umumnya. Terdiri dari 3 kubah besar dan memiliki langit-langit yang tinggi. Gaya arsitekturnya mengacu pada Romano-Bizantium. Dekorasi basilika didominasi oleh patung-patung orang kudus dan mosaik dari kaca patri yang begitu indah saat terkena sinar matahari.



Materialnya menggunakan batu travertine yang berwarna putih. Sangat cocok untuk melambangkan tempat yang suci ini. Batu travertine yang digunakan dikenal sebagai jenis Château-Landon. Batu travertine jenis ini berasal dari Tambang Souppes-sur-Loing di Seine.

Ciri khas batu travertine jenis ini adalah sifatnya yang sangat keras, namun butirannya halus. Jika terkena air hujan, batu travertine ini akan memancarkan kalsit yang membuat basilika terlihat semakin putih.


Willis Tower, Chicago

Willis Tower di Chicago merupakan bangunan mewah yang sempat memegang rekor sebagai bangunan tertinggi di dunia, yakni pada tahun 1973. Tingginya mencapai 442,1 meter dan terdiri dari 110 lantai. Bangunan yang memiliki dek observasi ini terkenal dengan penggunaan batu travertine juga.


Dinding bagian dalam dilapisi batu travertine yang dipoles hingga mengkilap. Warna travertine yang dipilih adalah Tuscany Gold dan English Walnut. Tidak hanya travertine, Willis Tower juga dihiasi oleh batu alam lain yaitu granit.


Getty Center, Los Angeles

Getty Center merupakan sebuah bangunan untuk pameran yang dibangun pada tahun 1997. Meski tergolong muda, tampilannya menjadi megah bagai bangunan bersejarah. Ini semua berkat penggunaan batu travertine pada dinding eksterior dan paving.


Batu travertine yang digunakan sebanyak 1,2 juta meter persegi atau hampir seberat 16.000 ton. Ketebalannya sekitar 8 cm. Warnanya beige. Saat terkena sinar matahari, Anda bisa melihat teksturnya dengan jelas.


Batu travertine di Getty Center ini dikirim langsung dari Bagni di Tivoli, Italia. Sekedar informasi, travertine asal Tivoli adalah material yang digunakan untuk membangun The Colosseum, Trevi Fountain, dan Saint Peter’s Basilica.



Tidak hanya mewah dan megah, travertine yang digunakan untuk membangun Getty Center punya keunikan tersendiri. Batu-batu ini berkisar pada umur 8.000 hingga 80.000 tahun. Saat Anda memperhatikan detail dinding eksterior, bisa saja menemukan beragam fosil. Di antaranya dedaunan, ranting, dan bulu burung.


Batu travertine yang digunakan untuk paving, diperkirakan akan bertahan hingga 50 tahun ke depan. Perkiraan ini diperhitungkan berdasarkan tingginya lalu lintas pengunjung Getty Center.


The Colosseum, Roma

The Colosseum di Roma merupakan salah satu dari 7 Keajaiban Dunia. Hampir tidak ada orang yang tidak pernah mendengar namanya. The Colosseum dibangun pada tahun 72 Masehi. Bangunan amfiteater ini dibangun untuk pertunjukan gladiator. Kapasitas amfiteater berbentuk elips ini mencapai 50.000 penonton.


Bangunan terkenal ini menggunakan batu travertine sebagai materialnya. Anda bisa melihatnya pada bagian pilar utama, lantai, dinding luar, dan tempat duduk. Meski saat ini beberapa bagian The Colosseum sudah dipugar, keindahan travertine dan kemegahan arsitekturnya tetap terlihat.


Dinding luar The Colosseum bisa dikatakan sebagai bagian yang paling banyak menggunakan batu travertine. Setidaknya dibutuhkan lebih dari 100.000 meter kubik batu travertine. Pada zaman dulu, batu travertine tidak direkatkan satu sama lain menggunakan semen. Tapi, diikat menggunakan penjepit berbahan besi. Jumlahnya mencapai 300 ton. Teknik ini membuat bangunan travertine semakin kuat terhadap guncangan gempa dan kondisi cuaca yang ekstrim.


Tonto Natural Bridge, Arizona

Tonto Natural Bridge berada di kawasan Arizona, Amerika Serikat. Bangunan ini tercipta secara alami. Tonto Natural Bridge sendiri memegang rekor sebagai terowongan dari travertine yang terbesar di dunia. Panjang terowongan ini mencapai 120 meter dengan lebar 46 meter dan tinggi 56 meter. Bangunan alami ini dipercaya terbentuk sejak ribuan tahun silam.



Batu travertine yang membentuk terowongan ini dibiarkan begitu saja sesuai keinginan alam. Bagian permukaannya tidak dipoles. Anda bisa merasakan teksturnya. Bagian bawah Tonto Natural Bridge juga sangat alami. Terdiri dari aneka ragam ukuran batu dan dialiri air sungai. Warna batunya putih kecokelatan.


Tonto Natural Bridge pertama kali didokumentasikan oleh David Gowan pada tahun 1877. Area sekitar Tonto Natural Bridge ini kemudian dijadikan sebuah taman nasional. Yaitu Tonto Natural Bridge State Park. Tamannya sendiri merupakan spot yang disukai untuk hiking dan piknik.


The Luxury of Natural Stone


Dengan melihat indahnya bangunan dari travertine yang dibahas di atas, tidak salah jika Anda menjadikan travertine sebagai pilihan utama untuk material bangunan baik komersial maupun hunian. Untuk menemukan terbaik travertine, Anda bisa mendapatkannya dari supplier terpercaya yakni Fagetti.


Fagetti adalah importir batu alam yang sudah berdiri sejak tahun 1986. Ada ratusan jenis batu alam yang disediakan, termasuk travertine. Fagetti juga dapat melayani pemotongan, pemasangan hingga perawatan travertine sesuai keinginan Anda. Segera #CreateYourPerfection menggunakan batu travertine bersama Fagetti. Hubungi Fagetti via WhatsApp di sini: Kirim Pesan ke Fagetti.

289 views0 comments

Comments


79dc31280371b8ffbe56ec656418e122.png
bottom of page