Cappadocia yang jadi impian Kinan di film serial "Layangan Putus" yang viral ternyata bukan cuma balon udara. Daerah wisata di Anatolia, Turki ini juga memiliki panorama alam dengan hamparan batu alam yang sangat mempesona. Cappadocia laksana negeri dongeng karena penduduk lokal mengukir batu alam langsung di alam aslinya untuk membuat rumah tinggal, tempat ibadah hingga bangunan komersial.
Cappadocia hanya berjarak 3,5 jam perjalanan dari ibu kota Ankara ke arah tenggara. Tanah Cappadocia sangat ideal karena dikelilingi oleh pegunungan Taurus. Nama Cappadocia sendiri berasal dari bahasa Persia "Katpaktukya" yang berarti "tanah kuda yang indah". Nama ini sudah ada sejak akhir abad ke-6 sebelum Masehi.
Wilayah Cappadocia memang pernah dihuni oleh orang Persia, lalu Het dan selanjutnya Asyur. Cappadocia diserbu oleh sejumlah suku dari Turki yang kemudian menetap di sana. Sejak 1915, orang-orang Turki telah mendominasi jumlah penduduk di wilayah ini.
Penyebutan Cappadocia sebagai tujuan liburan yang diimpikan Kinan di film Layangan Putus memang tak berlebihan. Keindahan Cappadocia sebagai destinasi wisata melampaui batas imajinasi. Daya tariknya berasal dari pemandangan geologis, sejarah serta budayanya yang sangat unik.
Bangunan batu alam di Cappadocia
Keindahan lanskap Cappadocia terutama dapat disaksikan di Taman Nasional Goreme yang masuk dalam situs warisan dunia UNESCO sejak tahun 1985. Batu alam yang terhampar di banyak tempat di Cappadocia merupakan batuan sedimen yang terbentuk setelah letusan gunung api purba jutaan tahun silam.
Penduduk asli kota ini menemukan bahwa batu alam jenis tuff stone tersebut mudah untuk diukir. Sejak zaman kuno, mereka mengukir batu alam menjadi rumah-rumah gua yang ditinggali. Saat ini, beberapa gua buatan di Cappadocia telah diubah menjadi museum. Sementara rumah-rumah gua lainnya masih menjadi tempat tinggal penduduk setempat atau berubah menjadi hotel dan restoran bagi para wisatawan.
Sebagai museum terbuka dengan ribuan bangunan bawah tanah , Goreme memiliki sekelompok gereja kecil dan biara dari periode antara abad ke-7 hingga ke-12. Arsitektur interiornya ditandai dengan kesederhanaan serta gambar mosaik berwarna-warni yang menghiasi dinding dan langit-langit bangunan.
Pemandangan spektakuler lainnya dari wilayah Cappadocia adalah batu berbentuk seperti cerobong asap yang disebut Fairy Chimneys. Formasi batuan yang menjulang tinggi itu muncul karena proses geologis selama jutaan tahun. Cerobong peri ini terbentuk dari abu tebal dari letusan gunung api kuno yang menjadi padat.
Udara di wilayah ini sangat panas di tengah terik sinar matahari. Tapi pesona Cappadocia akan membuat wisatawan betah tinggal berlama-lama. Mereka bisa melihat lanskap kota dari balon udara dan menginap di hotel yang diukir dari batu alam di tempat aslinya.
Batu alam Turki
Sejak ribuan tahun lalu, Turki sudah terkenal dengan batu alamnya terutama marmer. Negara yang wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya hingga daerah Balkan di Eropa Tenggara ini sudah memproduksi marmer sejak 4000 tahun lalu. Marmer Turki juga telah digunakan untuk membuat patung, monumen dan arsitektur bersejarah di zaman Yunani dan Romawi.
Negara ini merupakan salah satu pemilik cadangan marmer terbesar di dunia. Pemerintah Turki menyebutkan, cadangan marmer Turki mencapai 5 miliar meter kubik setara dengan 30% dari total cadangan marmer dunia.
Jenis marmer yang dihasilkan oleh berbagai tambang di Turki sangat variatif baik dari segi warna dan pola. Beberapa jenis marmer Turki yang terkenal di antaranya adalah Emperador Light Marble, Prokonnesos, Ultraman Marble dan Magnolia Marble. Turki telah mengekspor marmer ke 120 negara di dunia hingga tercatat sebagai pemasok marmer dan granit terbesar ketiga di dunia.
Untuk mendapatkan marmer Turki terbaik, Anda tak perlu jauh-jauh pergi ke negara tersebut. Anda bisa menemukannya di Fagetti Jakarta, importir marmer dan batu alam yang sudah berpengalaman sejak tahun 1986. Hubungi Fagetti melalui nomor WhatsApp 0811-8887-359 dan buat jadwal janji temu!
Comments