Memilih hunian bukan sekedar lokasi strategis dan harga terjangkau, tapi juga memikirkan bagaimana interior yang akan digunakan. Sebab, interior rumah dapat meningkatkan kenyamanan dan gengsi pemiliknya. Membuat desain interior akan lebih mudah jika diserahkan saja kepada desainer. Tapi, Anda sebagai pemilik hunian perlu mencari tahu jenis interior seperti apa yang sesuai selera.
Apakah ingin memiliki hunian dengan interior berhiaskan marmer atau batu alam lainnya? Silakan simak pembahasan mengenai jenis interior hunian berikut ini:
Interior ala Country
Interior ala country identik dengan rumah-rumah di pinggir kota. Hunian dengan interior country didominasi dengan material kayu. Baik itu pada bagian pintu, pagar, lantai serta atap yang dibiarkan terekspos. Nuansanya sangat hangat. Selain kayu, material batu bata juga kerap digunakan. Untuk interior jenis ini, batu alam seperti marmer kurang cocok digunakan. Akan lebih cocok menggunakan soapstone pada perapian atau sandstone pada bagian kitchen island.
Perabotan interior ala country umumnya bergaya klasik dan vintage. Sofanya berlapis material kulit berwarna cokelat tua. Jika ada yang menggunakan motif, biasanya bergambar serba floral. Contohnya untuk sarung bantal dan kain tirai.
Interior Vintage
Belakangan ini interior vintage menjadi populer. Vintage sendiri merupakan sebuah benda yang tampak tua atau antik yang populer di masa lampau. Suasan hunian terasa seperti era 1920 hingga 1970an tapi dengan unsur yang lebih modern dan bersih.
Untuk hunian sendiri, ciri khas gaya vintage yang paling terasa adalah dominasi warna. Mulai dari putih, cokelat, dan hijau telur asin. Perabotannya terbuat dari kayu yang dicat dan penuh ukiran. Untuk yang ukurannya besar seperti meja dan lantai, terkadang menggunakan batu granit. Motif-motif yang menghiasi interior vintage adalah floral dan burung. Sedangkan untuk dekorasinya didominasi dengan keramik dan bunga.
Interior khas abad pertengahan
Interior abad pertengahan berlangsung pada tahun 1933 hingga 1965. Interior ini merupakan sebuah perkembangan perilaku masyarakat ke arah yang positif. Pada dasarnya, interior ini didesain dengan sederhana dan terintegrasi dengan alam. Zaman ini, interior abad pertengahan kembali digunakan. Namun dengan sentuhan-sentuhan yang lebih modern.
Ruangan di dalam hunian abad pertengahan sifatnya terbuka, tidak ada sekat. Ruang keluarga, ruang makan, dan dapur bisa berada di satu area besar. Dindingnya ada yang dibiarkan polos, ada yang dilapisi wallpaper dengan motif klasik dan warna lembut.
Dekorasi pada interior khas abad pertengahan umumnya berupa lukisan atau foto berukuran besar yang digantung di dinding. Bingkainya berwarna emas dan memiliki ukiran mewah. Ada juga lampu berdesain mewah seperti chandelier.
Warna-warna yang umum untuk interior ini adalah earthy yang hangat. Mulai dari hijau, cokelat, kuning, dan krem. Oleh karenanya material kayu dan batu alam sering digunakan. Untuk Anda yang ingin bermain warna dan ingin tampil lebih mewah, sangat disarankan memakai marmer. Lantaran batu marmer tersedia dalam aneka warna yang lekat dengan bumi, yaitu cokelat dan kuning.
Interior minimalis yang populer
Siapa sangka kalau desain interior minimalis merupakan bentuk protes di dunia arsitektur. Penyebabnya adalah penggunaan bahan bangunan alami yang terlalu boros dan berdampak pada ketidakseimbangan alam. Sebut saja seperti kayu.
Pada akhirnya, bahan bangunan untuk desain minimalis menggunakan material buatan seperti beton, baja, dan batu bata. Material alami seperti kayu dan marmer masih digunakan, tapi sebagai pelengkap saja. Misalnya kayu pada permukaan lantai, serta marmer pada furniture dan sebagian dinding.
Perabotan dalam interior minimalis umumnya memiliki desain yang tegas dan sederhana. Terdapat banyak lemari untuk menyimpan barang sehingga interior selalu terlihat rapi. Dekorasi pun biasanya memiliki fungsi lain. Misalnya ottoman dengan area penyimpanan di bagian dalam dan cermin dinding untuk memantulkan cahaya.
Interior minimalis mulai berkembang sejak tahun 1960. Warna yang biasa digunakan adalah hitam dan putih. Namun, modern ini orang mulai menggunakan warna lain dengan konsep monokrom. Penggunaan marmer pada interior minimalis kerap digunakan untuk menambah kesejukan dan memperkuat kesan mewah. Marmer warna hitam dan putih pun banyak tersedia di pasaran.
Interior Mediterania
Gaya interior Mediterania pada awalnya berasal dari Spanyol. Desainnya disesuaikan dengan iklim negara tersebut, yaitu panas. Selain itu, gaya hunian ala pedesaan Eropa juga turut mempengaruhi interior ini.
Ciri yang paling khas dari interior ini adalah penggunaan batu alam. Tujuannya untuk meredam udara panas di siang hari, tapi menjaga kehangatan di malam hari. Selain itu juga untuk menampilkan kesan pedesaan yang memukau. Salah satu jenis batu alam yang dapat Anda gunakan di interior Mediterania adalah travertine. Baik untuk permukaan dinding atau lantai.
Warna interior didominasi warna cokelat, putih, dan krem. Pada beberapa sudut terdapat pilar dan area semi terbuka untuk bersantai sambil berjemur. Untuk melengkapi tampilan ala Mediterania, letakkan bunga berwarna merah dan kuning di beberapa sudut secara simetris. Akan lebih sempurna jika menggunakan pot tanah liat.
Interior Mewah Khas Victoria
Bicara soal interior khas Victoria, kita akan langsung membayangkan hunian yang mewah. Wajar saja, karena gaya ini mendapat pengaruh dari kediaman bangsawan Inggris pada masanya. Gaya interior ini sendiri mulai berkembang sejak tahun 1830an.
Ciri khasnya terletak pada ukiran di setiap furnitur dan dekorasi. Mulai dari kursi, meja, bingkai foto, patung, dan sebagainya. Material kain yang digunakan biasanya memiliki kilau dan rumbai yang memancarkan kemewahan.
Interior khas Victoria umumnya menggunakan warna-warna cerah nan elegan seperti ungu, hijau, biru, dan emas. Untuk melengkapi interior yang mewah ini, Anda dapat menggunakan marmer. Selain kesannya sudah mewah, marmer juga tersedia dalam warna-warna khas interior Victoria.
Interior Skandinavia
Desain interior Skandinavia merujuk pada negara Nordik (Swedia, Finlandia, Greenland, Islandia, Svalbard, Denmark, dan Norwegia). Masyarakat pada negara-negara tersebut menganut paham less is more, termasuk untuk urusan hunian.
Ciri khas dari interior ini adalah kembali ke alam dan mengisi hunian dengan barang yang dibutuhkan saja. Warna interior didominasi putih dengan aksen abu-abu atau biru muda. Alhasil, interior terlihat lapang dan nyaman. Untuk nuansa kembali ke alam, interior Skandinavia kerap menggunakan lantai kayu dan dekorasi tanaman hijau dalam pot.
Meski konsepnya hanya menggunakan yang dibutuhkan saja, bukan berarti interior ini tidak boleh menggunakan dekorasi. Asalkan dekorasi tersebut bernuansa sederhana atau berukuran mungil. Vas bunga di atas meja atau pajangan ala geometri? Sah-sah saja.
Kalau Anda mau menggunakan marmer pun tidak masalah. Lantaran material ini berasal dari alam. Gunakan marmer putih atau abu-abu supaya tampil senada dengan interior dan tidak merebut fokus utama Skandinavia.
Marmer terbaik untuk semua gaya interior
Setelah memahami jenis-jenis interior yang ada, apakah Anda menemukan pilihan terbaik? Apakah interior tersebut cocok menggunakan marmer dan batu alam lainnya? Jika iya, maka Fagetti siap membantu Anda untuk menentukan marmer terbaik.
Fagetti adalah importir batu alam yang berdiri sejak tahun 1986. Perusahaan ini menyediakan lebih dari 900 jenis batu alam, termasuk marmer, granit, onyx dan travertine. Fagetti menggunakan mesin dan teknologi dari Italia untuk membentuk marmer sesuai desain interior idaman Anda. Segera hubungi Fagetti via WhatsApp 0811-8887-359 dan bersiap untuk #CreateYourPerfection.
Comments