Marmer merupakan jenis batu alam yang populer, tidak hanya di kalangan profesional tapi juga awam. Semua orang tahu jika marmer mampu menyuguhkan kemewahan dan prestisius, dan juga memiliki daya tahan yang kuat. Kendati demikian, masih banyak hal penting seputar marmer yang belum banyak orang ketahui ketika ingin mengaplikasikannya ke dalam sebuah hunian. Berikut ini pertanyaan dan jawaban seputar marmer yang paling sering muncul.
Mengapa marmer digemari oleh profesional?
Pada dasarnya, marmer merupakan media berkarya bagi profesional di bidang arsitektur dan interior. Dengan marmer, mereka bisa mengekspresikan corak, warna, dan juga tekstur. Selain itu, masing-masing bongkahan batu alam marmer sangat otentik dan unik. Bukan tidak mungkin orang-orang akan kesulitan mendapatkan corak yang seragam atau betul-betul sama persis. Hal ini tentu membuat sebuah desain bangunan dan interior menjadi lebih otentik dan unik juga.
Baca juga: 7 Mitos Seputar Marmer yang Ternyata Salah
Batu marmer juga memiliki umur pemakaian yang panjang hingga ratusan tahun. Meski demikian, desainnya tidak lekang oleh waktu. Kehadiran marmer juga tidak terpengaruh oleh tren desain, malahan marmer akan dilibatkan ke dalam tren desain tersebut. Misalnya dipadukan dengan material lain atau dikreasikan ke dalam bentuk furnitur.
Bagaimana cara marmer dipindahkan dari tambang ke pabrik lalu ke konsumen?
Pada zaman dahulu, tepatnya abad ke-18, penambang menggunakan bantuan alat peledak untuk mendapatkan bongkahan batu marmer. Pada abad ke-19, penambang mulai menggunakan alat gergaji helicoidal. Di era modern, penambang menggunakan kombinasi mesin gergaji dan diamond wire saving yang berteknologi tinggi.
Marmer dipotong ke dalam bentuk balok raksasa kemudian diangkut menggunakan excavator dan truk menuju pabrik. Sesampainya di pabrik, balok diolah menggunakan mesin untuk menampilkan corak aslinya. Balok marmer kemudian akan dipotong-potong kembali sesuai dengan kebutuhan konsumen. Misalnya ke dalam ukuran tertentu, dibiarkan dalam bentuk bongkahan untuk pembuatan patung atau furnitur, serta slab untuk pelapis dinding dan lantai.
Karena sudah berukuran lebih kecil dibandingkan dengan ukuran awal saat berada di tambang, marmer pun akan jauh lebih mudah dipindahkan ke tangan konsumen. Pada beberapa kasus, marmer bisa diangkut oleh tenaga manusia dan dipindahkan dengan truk.
Negara mana saja yang menghasilkan marmer selain Italia?
Selain Italia ada 4 negara penghasil marmer terbesar di dunia, yaitu Yunani, Amerika Serikat, Turki, dan Spanyol. Tambang marmer Yunani berada di Gunung Pentelicus. Ciri khas marmer di sini adalah berwarna dasar putih dengan rona kuning yang tampak keemasan saat terkena sinar matahari.
Tambang marmer miliki Amerika Serikat berada di Vermont. Tambang ini beroperasi sejak tahun 1830. Ciri khas marmer yang dihasilkan adalah tingkat kepadatan yang tinggi sehingga tidak mudah menyerap noda. Untuk warnanya, ada banyak variasi yang tersedia.
Turki memiliki tambang marmer di sabuk orogenik Alpine Himalaya. Marmer dari tambang tersebut memiliki banyak variasi warna dan corak, namun yang paling terkenal adalah marmer Prokonnesos berwarna putih. Marmer ini digunakan untuk membuat sarkofagus sejumlah tokoh terkenal.
Beralih ke Spanyol, ada tambang di kota Pinoso. Marmer yang dihasilkan berjenis Crema Marfil dengan warna krem kecokelatan. Tambang ini berhasil membawa Spanyol sebagai negara pengekspor marmer terbesar di dunia.
Apa yang menjadi faktor perbedaan warna dan corak pada marmer?
Faktor utama yang menyebabkan perbedaan warna dan corak marmer adalah kandungan mineral yang ada pada saat proses pembentukan batu tersebut. Selain itu, ada juga pengaruh dari panas, tekanan, dan jangka waktu proses pembentukan.
Sebagai contoh, marmer putih terbentuk dari kandungan kalsit dengan jumlah lebih dari 90%. Ada pula marmer kuning dan cokelat tercipta berkat kandungan besi oksida dan belerang yang tinggi. Marmer warna ungu mengandung mineral feldspar serta mangan. Sedangkan marmer abu-abu memiliki kandungan tinggi akan grafit.
Apakah ada marmer yang bobotnya ringan?
Bicara soal kekuatan marmer, beberapa faktor pendukungnya adalah tingkat kepadatan dan bobot dari marmer itu sendiri. Semakin padat dan berat, maka marmer akan semakin kuat. Tentunya jika diimbangi dengan luas permukaan yang tepat.
Namun, pada beberapa kebutuhan, marmer justru sebaiknya memiliki bobot ringan. Jadi, marmer ada juga yang berbobot ringan. Marmer ini biasanya digunakan untuk wastafel, bathtub, dan countertops.
Finishing apa saja yang paling sering digunakan untuk marmer?
Dari sekian banyak jenis finishing yang dapat digunakan untuk batu alam, marmer paling sering menggunakan finishing polished dan honed. Finishing polished memberikan tampilan akhir marmer yang mengkilap. Saat disentuh, permukaannya terasa licin. Corak yang dimiliki marmer pun akan terlihat semakin jelas.
Anda bisa mengaplikasikan finishing ini pada hampir semua elemen interior kecuali di area kamar mandi. Pasalnya, permukaan lantai yang licin akan rawan membuat orang tergelincir. Jika menggunakan finishing polished pada dinding atau meja wastafel, silakan saja.
Baca juga: Ini Acuan Harga Marmer Italy di Jakarta
Finishing honed, kerap dikenal dengan sebutan finishing matte dan doff. Dengan finishing ini, permukaan marmer menjadi halus dan rata. Namun sedikit berbeda dengan finishing polished, finishing honed tidak menciptakan kilap. Dengan mengorbankan permukaan mengkilap, Anda akan mendapatkan marmer yang anti slip. Tampilan akhir dari marmer dengan finishing honed cocok diaplikasikan pada lantai kamar mandi dan bangunan bergaya tradisional.
Bahan apa yang tidak boleh digunakan untuk membersihkan marmer?
Popularitas marmer yang tidak pernah padam membuat banyak orang ingin memilikinya di hunian masing-masing. Namun ternyata masih banyak yang bingung tentang cara membersihkan marmer. Apalagi belakangan ini banyak beredar tips membersihkan marmer menggunakan bahan atau peralatan rumah tangga. Padahal belum tentu bahan tersebut aman untuk marmer.
Yuk, cermati aneka bahan yang tidak boleh digunakan untuk membersihkan marmer!
Produk pembersih lantai biasa karena formulanya tidak cocok untuk marmer
Pembersih nat keramik karena bisa membuat permukaan marmer terkikis dan tampak kusam
Cuka karena sifatnya sangat asam sehingga bisa mengikis marmer
Spons dengan permukaan kasar karena dapat menggores permukaan marmer sehingga tampilannya tidak indah lagi
Bahan terbaik yang boleh digunakan untuk membersihkan marmer adalah produk pembersih khusus marmer. Anda bisa menemukannya dengan mudah di pasaran. Produk ini memiliki formula khusus yang akan menjaga penampilan dan kualitas marmer. Bila perlu, tutup rangkaian bersih-bersih marmer dengan pemolesan ulang secara rutin. Jangan lupa untuk menghindari marmer dari kontak air, alkohol, dan zat asam.
Konsultasi marmer dengan ahlinya
Anda masih punya banyak pertanyaan terkait marmer? Juga berencana menggunakan marmer di rumah dan gedung komersial? Jangan ragu untuk konsultasikan kepada ahlinya, Fagetti. Dengan demikian, Anda tidak perlu lagi khawatir akan mitos-mitos yang beredar seputar marmer. Kami akan bantu Anda memilih dan membawa pulang marmer terbaik.
Fagetti, importir batu alam sejak tahun 1986 siap mendukung Anda untuk #CreateYourPerfection. Sampaikan pertanyaan Anda, hubungi kami.
Comments