Olimpiade Tokyo 2020 baru saja usai. Perhelatan pesta olahraga yang sudah berlangsung sejak zaman Yunani kuno ini selalu menyita perhatian dunia. Sejarah mencatat Stadion Panathenaic - Athena yang seluruhnya berlapis marmer menjadi tuan rumah Olimpiade modern pertama kali pada tahun 1896.
Monumen berusia 2.500 tahun ini menjadi satu-satunya stadion marmer di dunia. Panathenaic Stadium juga tercatat sebagai stadion tertua yang masih beroperasi. Tak berlebihan jika stadion ini masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO. Berikut ini ulasan lengkap Stadion Panathenaic yang kaya akan sejarah.
Pembangunan stadion Panathenaic
Stadion Panathenaic mulai dibangun pada tahun 338 SM atas inisiatif Lycurgus, orator ternama di Athena. Lokasi stadion merupakan tempat suci di tepi sungai Ilissos di mana Socrates dan Phaedrus mencari ketenangan dan keteduhan.
Stadion ini awalnya dibangun dalam bentuk persegi panjang, bentuk khas stadion Yunani kuno yang juga terlihat di Olympia dan Epidaurus. Tanah untuk pembangunan stadion merupakan hibah dari Deinia kepada pemerintahan kota. Stadion diresmikan pada liburan pesta olahraga empat tahunan Panathenaic pada tahun 329 SM.
Pada masa kekuasan Romawi terutama rezim Hadrian, stadion Panathenaic menjalani renovasi besar-besar sepanjang tahun 139 hingga 144 masehi. Sosok dibalik renovasi berbiaya sangat mahal ini adalah Herodes, putra dari Atticus yang kaya raya.
Stadion yang awalnya berbentuk persegi panjang kemudian diubah menjadi berbentuk tapal kuda khas stadion Romawi. Selain itu, ruang dan kursi untuk penonton diperluas dan dilapisi dengan marmer Pentelic berwarna putih. Sedangkan di bagian depan terdapat beberapa kursi singgasana bagi para pejabat.
Dengan berkembangnya agama Kristen, acara pagan, tontonan duel berdarah dan perkelahian binatang yang menjadi tontonan pada zaman Romawi menjadi kegiatan terlarang. Stadion Panathenaic pun kehilangan pesonanya hingga akhirnya terbengkalai. Sebagian besar bahan bangunannya dipindahkan untuk pembangunan gedung-gedung di Athena dan di tempat lain.
Rekonstruksi stadion untuk Olimpiade 1896
Setelah berabad-abad dalam kelesuan, stadion kembali menjadi sorotan pada tahun 1896 ketika diputuskan menjadi tuan rumah Olimpiade modern pertama. Namun, biaya rekonstruksi stadion yang telah tertutup tanah itu terlalu tinggi untuk dipenuhi dengan kas negara. Sedangkan lapisan marmer yang berharga telah berpindah dan digunakan kembali dalam pembangunan sejumlah gedung di Athena.
Seluruh biaya akhirnya dipenuhi oleh seorang dermawan Yunani, Georgios Averoff dengan syarat stadion harus dibangun kembali persis di atas fondasi monumen kuno. Arsitek Anastasis Metaxas memimpin proyek tersebut.
Pekerjaan rekonstruksi berpacu dengan waktu karena harus diselesaikan dalam waktu kurang dari setahun. Sebanyak 550 orang terlibat dalam proyek tersebut. Salju yang menutupi Gunung Penteli menghambat penyelesaian proyek yang sepenuhnya menggunakan marmer Pentelic.
Sebagai solusinya, Komite Olimpiade Hellenic menutupi bagian yang belum berlapis marmer dengan patung limestone dan bangku kayu. Olimpiade pertama kali di era modern berlangsung sukses mulai tanggal 25 Maret hingga 3 April 1896. Sebanyak 43 cabang olaraga dipertandingkan dalam Olimpiade ini.
Setelah Olimpiade berakhir, pembangunan stadion Panathenaic kembali berlanjut. Proyek rekonstruksi baru selesai sepenuhnya pada tahun 1906. Stadion ini menjadi tempat berlangsungnya sejumlah pesta olahraga penting. Pada Olimpiade 2004, stadion kembali mengalami momen-momen hebat sebagai tempat berlangsungnya olahraga panahan dan marathon.
Keajaiban marmer
Sejak pertama berdiri kapasitas stadion Panathenaic yang bisa menampung lebih dari 50.000 penonton membuat banyak orang takjub. Stadion juga berdiri megah dengan seluruhnya berlapis marmer. Sejarawan kala itu menyebut stadion Panathenaic sebagai keajaiban marmer.
Material marmer yang menghiasi seluruh stadion menjadi ciri khas utama. Marmer putih yang digunakan berasal dari tambang di Gunung Penteli, yang telah memasok marmer untuk monumen Acropolis. Karakteristik marmer Pentelic berwarna putih dengan kombinasi warna kuning pucat yang membuatnya bersinar dengan rona keemasan ketika terkena sinar matahari.
Hingga saat ini, Yunani merupakan salah satu produsen marmer utama di dunia. Negara ini mengekspor blok dan slab marmer ke seluruh dunia. Pada kuartal pertama tahun 2021, Yunani mengekspor produk marmer ke 93 negara terutama dengan total nilai USD 74 juta. Marmer Yunani bersaing dengan marmer dari negara-negara eksportir marmer lainnya seperti Italia, Turki, China, India dan Brazil.
Untuk konsultasi tentang marmer impor terbaik di Jakarta, Anda bisa datang ke Fagetti yang merupakan importir marmer premium dari seluruh dunia. Hubungi Fagetti melalui nomor WhatsApp 0811-8887-359 dan buat jadwal janji temu. Jangan ragu untuk CreateYourPerfection bersama Fagetti.
Comments