Tidak hanya dipergunakan sebagai pelapis lantai dan dinding, batu alam slate juga sangat populer sebagai material pembuatan atap rumah, terutama di Eropa. Karakteristik batu alam slate yang kokoh dan unik mampu menghadirkan kesejukan yang alami.
Apa itu batu alam slate?
Sama halnya dengan marmer, slate termasuk dalam jenis batuan metamorf. Slate berasal dari batuan sedimen shale atau mudstone yang mengalami metamorfosis dan membentuk batuan foliasi dengan butiran paling halus. Foliasi pada batuan slate ini sangat kentara membuat slate tampak tersusun dari lembaran-lembaran. Dengan menggunakan alat khusus, pemotongan slate akan memisahkan lapisan-lapisan tersebut sehingga dapat digunakan untuk pembuatan atap serta pelapis lantai dan dinding.
Warna slate
Slate memiliki warna yang khas yang dapat dijadikan salah satu poin utama untuk mengenali batuan tersebut. Sama dengan batuan lainnya, perbedaan warna yang muncul pada batuan ini juga sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral di tempat asal batuan ini berada. Warna-warna yang muncul sering kali adalah abu-abu, hitam dan hijau. Namun terkadang juga terdapat warna lainnya seperti merah dan ungu yang dipengaruhi kadar zat besi yang terkandung di dalamnya.
Komposisi dan proses terbentuknya slate
Pada dasarnya, slate terbentuk dari mineral-mineral shale atau mudstone yang merupakan batuan sedimen. Mineral yang terdapat dari batuan tersebut akan dapat berubah menjadi mineral lain akibat kenaikan suhu dan tekanan. Selain itu, slate juga memiliki kandungan mineral lainnya termasuk mineral kuarsa seperti feldspar, kalsit, pirit, hematit dan lain-lain. Slate juga mungkin mengandung zat besi serta zat organik yang mungkin berpengaruh terhadap warna dari batuannya.
Slate terbentuk pada lingkungan tektonik yang memiliki banyak batuan sedimen. Batuan ini akan terkena dampak oleh gerakan horizontal panas maupun tekanan yang mengubah mineral-mineral di dalamnya. Tekanan dan panas yang terus menerus ini juga menghasilkan foliasi atau lembaran-lembaran yang memotong lapisan batuan sedimen awalnya. Perubahan mineral dan struktur akibat panas tekanan inilah yang menjadikan slate termasuk kategori batuan metamorf.
Perlu diketahui, slate merupakan batuan metamorf derajat rendah yang artinya tidak disebabkan panas dan tekanan yang super tinggi seperti batuan metamorf lainnya. Hal ini menyebabkan lapisan foliasi pada slate juga cenderung tidak serumit dan seberlapis-lapis batuan metamorf lainnya. Hal tersebut pula yang membuat slate tidak sekuat batuan metamorf lainnya. Selain itu, tidak jarang ada fosil atau kandungan organik yang ikut masuk dalam struktur batuan karena berada di lingkungan panas yang tidak begitu menghancurkan.
Slate memiliki derajat metamorf yang rendah di mana tekanan dan panas pada prosesnya tidak setinggi pada proses pembentukan batuan metamorf lainnya. Hal ini memiliki kaitan dengan foliasi pada batuannya. Foliasi sendiri adalah lapisan-lapisan yang terbentuk akibat pengaruh tekanan selama proses metamorfosis.
Batuan metamorf memiliki foliasi atau lapisan-lapisan pada strukturnya. Jika batu ini dibelah dengan menggunakan teknik atau teknologi tertentu, slate dapat menjadi lembaran-lembaran yang lebih tipis. Umumnya lembaran-lembaran pada slate cukup tebal sehingga lembaran-lembaran inilah yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, termasuk untuk atap.
Penggunaan slate
Spanyol merupakan negara penghasil dan pengekspor slate terbesar di dunia yang juga membuat slate digunakan secara luas di Eropa. Sejak tahun 1870 hingga Perang Dunia Pertama, slate menjadi sangat populer di Eropa dan digunakan untuk berbagai kebutuhan. Hal ini juga erat kaitannya dengan mulai berkembangkan sistem transportasi seperti kereta api dan termasuk jalan raya. Sementara penggunaan slate yang paling umum bagi masyarakat Eropa saat itu adalah sebagai material pembuatan atap.
Hal ini karena daya serap air pada slate hanya sekitar 0,4%, sehingga menjadi material yang cocok untuk atap karena relatif tahan air. Slate juga sangat mudah dibentuk, indah, serta memiliki ketahanan yang kuat terhadap panas dan dingin sehingga menjadikan batu ini digemari oleh profesional bangunan sebagai material pembuatan atap. Semua kelebihan tersebut membuat atap dengan material slate dapat bertahan hingga ratusan tahun dengan sedikit atau bahkan tanpa perawatan.
Tidak hanya sebatas itu, slate juga sering digunakan untuk lantai pada bagian eksterior maupun interior bangunan. Namun seringkali dibutuhkan proses khusus dengan menggunakan bahan kimia untuk meningkatkan kualitas serta ketahanannya. Selanjutnya, penggunaan slate juga dapat diterapkan pada jalan setapak, tangga, hingga sebagai material cladding pada dinding bangunan. Slate tidak hanya digunakan pada bangunan rumah biasa, namun juga bangunan publik seperti gereja dan bangunan lainnya.
Pemasok batu alam slate di Jakarta
Batu alam slate terbaik terdapat di berbagai belahan dunia yang masing-masing memiliki karakteristik yang khas. Anda dapat hanya dapat menemukan berbagai pilihannya pada penyedia batu alam terlengkap yaitu Fagetti. Tidak hanya slate, fagetti juga menyediakan berbagai jenis batu alam untuk berbagai kebutuhan Anda. Anda dapat memilih lebih dari 900 jenis batu alam premium dengan corak atau warna yang sangat beragam.
Fagetti merupakan supplier batu alam terbaik yang memberikan solusi total untuk seluruh kebutuhan batu alam Anda. Jika datang ke Fagetti, Anda akan mendapatkan produk batu alam impor pilihan. Sebagian di antaranya masuk kategori langka yang hanya ada beberapa saja di dunia.
Selain menyediakan bahan baku, Fagetti juga memberikan layanan jasa pemotongan, poles batu alam dengan teknologi tinggi agar bisa terbentuk sesuai keinginan pelanggan. Perusahaan ini juga melayani jasa pemasangan atau instalasi batu alam serta perawatannya. Tak main-main, Fagetti memberikan garansi produk dan pelayanannya selama tiga tahun. Untuk hasil terbaik, #CreateYourPerfection bersama Fagetti. Hubungi Fagetti via WhatsApp dengan klik link berikut ini: Kirim Pesan ke Fagetti.
Kommentare